Photobucket
Dengar dan Saksikan siaran saya di Web ini setiap hari pukul 10-12.Dalam acara Bisnis Global kami hadirkan info bisnis aktual, kisah sukses ,motivasi enterpreneur dan info inspiratif lainnya. Bila Anda ingin Menghubungi kami , kontak ke no HP 08123945684, Pin BB 74E96D53 Whatsapp : +6289654775541 Wechat : +6289654775541 FB : @bramwijayabali

Jumat, 30 Januari 2009

Penyiar Bersuara Dibuat-buat


Sebuah usaha dan upaya pribadi penyiar untuk tampil prima dan disukai pendengarnya menimbulkan perjuangan tersendiri sang penyiar untuk tampil prima ,termasuk didalamnya upaya mengolah suaranya agar saat berkomunikasi terasa pas. .Maka munculah suara yang dibuat-buat . Pertanyaannya adalah apakah menguntungkan atau tidak upaya ini ?.

Dalam kontek dunia penyiar Suara DIBUAT-BUAT adalah pengertiannya kurang lebih begini : Suatu usaha dan upaya penyiar untuk bersuara dengan target mencapai karakter suara tertentu yang dianggap mampu membuat suara menjadi pas . Umpamanya penyiar sengaja bersuara pelan dengan dengan jarak mic dan mulut dekat supaya terkesan bersuara tebal dan gede .Bahkan ada yang sampai bibirnya penyiar nempel di mic (kayak mau nelan mic) demi mencapai target enak dan pas. Bukan hanya sebatas teori mic tapi juga dengan memainkan bibir ,meainkan logat dan lain-lain Contoh lain seorang penyiar perempuan agar suaranya terkesan tidak seperti ibu-ibu dibuat-buat agar seperti remaja dan terkesan seksi dibuat-buat agar karakter itu tercapai .Itu semua tentu bertujuan untuk performa diudara agar tampil beda dan disukai.

Dalam sebuah obrolan di Kantin seorang teman merasa geli kalau ada penyiar ngomong diudara dengan suara yang dibuat-buat . “saya nggak suka..kenapa tidak yang wajar saja sok keren ,?... teman saya ini membuat diskusi dadakan tentang suara yang dibuat-buat. Karena saat itu penjaga warung kebetulan lagi nyetel radio . Kemudian teman yang lain menyebut seorang presenter TV Pusat ketika baca VO seperti baca deklamasi .tapi ada yang santai menjawab dibuat-buat kalau bagus WHY NOT. Dibuat-buat kelau hasilnya menjadi merusak ya jangan .

YANG TIDAK SETUJU suara dibuat-buat beralasan bahwa dia menyukai suara penyiar yang ALAMI dan WAJAR . Suara yang dibuat-buat akan bikin “keriting kuping” dan bikin geli ,norak katanya . Dan YANG SETUJU mengatakan : Suara yang dibuat-buat itu tidak selamanya bikin jelek malah ada yang tambah baik bahkan tambah seksi justru malah itu dianjurkan bahkan di wajibkan untuk bersuara dibuat-buat(nah lho)
Saya tertegun mendengarkan diskusi dadakan itu kelihatannya dua kubu itu sama-sama kuat dengan argumentasinya .Saya malah condong menyetujui kedua-duanya karena dua aliran ini bisa disinergikan .

Jadi Pendapat saya setuju banget bahwa suara HARUS ALAMI JANGAN DIBUAT-BUAT dan pendapat kedua memang benar saya juga setuju banget suara yang dibuat-buat itu sah-sah saja yang penting TAMBAH BAGUS (apalagi kalau punya nilai jual)
singkatnya : DIBUAT-BUAT ATAU TIDAK YANG PENTING PAS .

Saya juga sering menemukan tipe penyiar yang mampu berkomunikasi diudara dengan
dua karakter .Terkadang dibuat-buat terkadang alami ,tergantung kebutuhan .
Suara atau karakter vokal penyiar beda-beda ada yang On air atau Off Air suara sama baiknya . Ada juga jenis penyiar yang suara diudara bagus tapi didarat jelek . Ada yang didarat bagus diudara jelek ini mungkin vokalnya tidak jodoh dengan peralatan seperti mic. Jadi Dibuat-buat dengan pendekatan peralatan itu penting apalagi dibuat-buat dengan pendekatan tehnik olah vokal.
Untuk itu saya sarankan untuk menentukan apakah suara sesorang pantas untuk dibuat-buat atau tidak . Disinilah pentingnya peran pelatih atau seniornya. Terkadang seorang penyiar entah radio atauTV tidak menyadari suara yang dibuat-buatnya bikin keriting kuping . Tapi adakalanya ada penyiar yang sadar kalau suara jadi-jadiannya itu membuat karakternya tambah bagus sekali tapi tidak digunakan secara kontinyu ,sehingga kadang-kadang suaranya terdengar bagus ujug-ujug keluar suaranya aslinya yang cempreng jelek Dalam kondisi ini namanya ibarat topeng suara yang terlepas .
Dalam kondisi ini saya sarankan
Pertama .
Ketika baru jadi penyiar seorang pelatih harus tentukan karakter vokal penyiar. Apakah sang penyiar vokalnya harus dibuat-buat atau tidak. Cocok dibuat-buat atau tidak.

Kedua
Kalau penyiar sadar suara aslinya yang alami itu jelek maka justru wajib hukumnya menciptakan karakter suara yang yang dibuat-buat .Untuk menentukan apakah suara yang dibuat-buat itu bagus rajin-rajinlah minta pendapat atau evaluasi semua pihak atau adakan semacam riset kecil-kecilan ..

Ketiga.
Kalau penyiar suara asli sudah bagus baik darat atau udara jangan lagi dibuat-buat. Kalaupun ingin dibuat-buat maka buatlah agar punya dua jenis suara bagus atau lebih .

Keempat
Rajin-rajinlah latihan vokal untuk memunculkan karakter suara yang baik .karena pada dasarnya suara bagus tanpa latihan maka suara anda akan biasa-biasa saja dan bahkan terkesan jelek, Tapi dengan suara yang biasa-biasa tapi ditempa dengan latihan suara /Latihan suara dibuat-buat maka suara anda akan jadi bagus. Kalau tidak punya pelatih pakai konsep PENIRUAN yang saya tulis di blog ini

Ke Lima
Dalam hal membaca berita kaidah baca berita harus wajib diterapkan walaupun vokal dibuat-buat atau tidak

Berbahagialah anda sebagai penyiar radio karena suara anda membuat pikiran pendengar berimaginasi jauh dan jauhh…Theatre of Mindnya begituheboh walau tanpa sutradara maka mainkanlah peran vokal kita dengan maksimal.

Suara dibuat-buat dalam dunia VOICE OVER lebih heboh lagi malah harus ada perlakuan khusus agar bisa dibuat-buat. Dengarkan Voice Over iklan di TV bukankah sebagian ada yang dibuat-buat vokalnya dan ada yang tidak tapi tetap saja kedengarannnya enak (mengenai ini nanti kita bahas khusus lain hari)

Apalagi seseorang yang sudah melatih suara diafrgamanya tentu ini sebagai upaya untuk mencapai suara yang dibuat-buat agar tambah oke . (tentang suara diafrgama akan dibahas dalam postingan keberikutnya).

Dengan tidak bermaksud untuk memperlebar cakupan tulisan ini sebenarnya saat ini profesi apapun butuh kelakuan DIBUAT-BUAT. Contoh kecil seorang wajahnya yang bulat bagaimana caranya agar ditangan seorang ahli tata rias terkesan lonjong ,yang pesek dibuat mancung , yang rahangnya persegi terkesan bulat , nah ini tugas tata rias TV. Bukankah inijuga upaya untuk tampil LEBIH BAIK. Tapi kalau tata riasnya tidak profesional , yang cantik bisa jelek dan yang jelek tambah jelek.

Dalam bergaul bukankah ketika kita masuk sekolah kepribadian itu sebagai upaya agar kita mampu membuat kelakuan yang dibuat-buat ?. Tentunya dibuat-buat kearah positip. Ilmu memang harus mampu merubah lebih baik.

Sekarang banyak politikus lagi kampanye memberikan bantuan sana-sini dan rakyat sedang dimanja diberi bantuan ini dan itu .Apakah ini upaya kelakuan baik yang dibuat-buat yang sifatnya sementara atau berkelanjutan ?

Seorang photografer apakah dia terbebas dari kelakuan yang dibuat-buat untuk maha karyanya tentu tidak .apalagi sekarang jaman digital hasil karyanya bisa dibuat-buat dengan bebas tak terbatas untuk memuntahkan ekpresinya

Selamat menikmati Suara yang DIBUAT-BUAT semoga lebih baik dan Selamat gunakan SUARA ALAMI semoga lebih baik .

(Bram Wijaya Akhir Januari 2009)

0 komentar:

 
Powered by Blogger