Photobucket
Dengar dan Saksikan siaran saya di Web ini setiap hari pukul 10-12.Dalam acara Bisnis Global kami hadirkan info bisnis aktual, kisah sukses ,motivasi enterpreneur dan info inspiratif lainnya. Bila Anda ingin Menghubungi kami , kontak ke no HP 08123945684, Pin BB 74E96D53 Whatsapp : +6289654775541 Wechat : +6289654775541 FB : @bramwijayabali

Selasa, 30 Desember 2008

GAJI PENYIAR VS TUKANG CUKUR


Lihat gaya saya ketika di CUKUR oleh si tukang cukur "EMPAT JUTA" ini

Semasa manusia masih mengeluarkan rambut yang namanya tukang cukur tidak pernah bangkrut betul mas..Syaiful tukang cukur langganan saya ini dengar pertanyaan saya cuma mesam-mesem saja. Wajah tukang cukur asal Banyuwangi ini nampak tidak ada beban ketika mencukur saya . Karena itulah saya gencar mengeluarkan pertanyaan sekitar profesinya.


Yang menggelitik dihati saya sejak dulu adalah : Mana yang lebih besar gaji penyiar atau gaji tukang cukur ? Gaji penyiar Radio biasanya menggunakan deret hitung sedangkan tukang cukur deret apa ya ? anda para penyiar yang jawab sendiri .

Oke kalau begitu kita mulai membandingkannya. Ketika anda sebagai penyiar mengetahui penghasilan tukang cukur , apa reaksi anda ? apa kita sebagai penyiar juga perlu nyambi jadi tukang cukur ? ,rasanya belum ada di Indonesia penyiar nyambi jadi tukang cukur . Kalau ada tolong dilaporkan ya ..

Sekrisis-krisisnya perekonomian dia tidak pernah bangkrut . Ini terutama tukang cukur yang mangkal di kios dan sudah punya nama . Untuk punya nama di hati pelanggan rumusnya kualitas dan keramahan . Tapi saya yakin ketika dia baru merintis ceritanya sama dengan penyiar radio . kalau penyiar radio baru siaran suara kelu lidah gemetar keluar keringat dingin . Maka tukang cukur juga punya resiko yang sama ketika baru belajar dia bisa kena marah pelanggan bila menggunting rambutnya keseleo bisa pitak kepala orang , Ketika baru belajar satu kepala menghabiskan waktu satu jam ,saking lamanya yang dicukur gelisah.

Sedangkan penyiar saat ini berusaha ramah pada pendengar seperti tukang cukur tapi susah menyamai penghasilan tukang cukur . Bahkan penyiar bisa jadi kena imbas krisis krisis Global karena radio susah dapat iklan.
Saya amati Pelanggannya syaiful seluruh lapisan masyarakat , pelajar ,Mahasiswa,pegawai kantoran ,angkatan dan lain-lain. Perkecualian yang tidak menjadi pelanggan cuma perempuan. Namun perempuan anak-anak banyak juga yang cukur.

Syaiful yang berprofesi 4 tahun sebagi tukang cukur di bilangan Cokroaminoto ini mengaku satu hari kalau lagi sepi 2o orang konsumennya yang cukur, lalu kalau lagi ramai bisa sampai 30 orang bahkan lebih . Dia memasang tarif per kepala Rp 7000.

Secara spontan sambil dicukur oleh Mas Syaiful saya berhitung ..hebat-hebat saya berdecak kagum dalam hati . Silahkan dikali saja Rp 7000 dikali dengan jumlah yang sepi saja yaitu 20 orang sama dengan 140.000 rupiah sehari . Terus 140.000 dikalikan 30 hari : Rp 4.200.000 perbulan.

Sewa kios pertahun 3 juta . Tiap bulan menurut perkiraan saya dia mampu menabung perbulan 2 jutaan setelah dipotong biaya hidup di Denpasar dengan satu orang istri dan satu anak balita .

Menurut analisa saya jumlah pelanggan tidak berkurang karena dia murah senyum dan memberikan service dengan menggunakan kata Kunci " kurang apa " dan mengucapkan terimakasih . Dan ia kadang-kadang bercanda ketika konsumen mau bayar : berapa mas ? ya 7 juta saja pak !!,(maksudnya 7 ribu) Boleh jadi mungkin ini afirmasinya untuk sugih ya mas syaiful.

Tukang cukur alatnya sederhana gunting, alat listrik pemotong rambut. Kaca cermin , tempat duduk. Dia bilang belum melakukan peremajaan pada alat cukurnya selama 4 tahun .Berprofesi sebagai tukang cukur memang modalnya tiap hari tenaga . Paling-paling dia cuma beli silet untuk mencukur jenggot saya .



bukan institusinya yang bayar gaji fisik yang tinggi . Nah tetapi jasa institusi Radio tentu ada .. Institusi Radio memberikan KESEMPATAN UNTUK MENJADI DIRINYA TERKENAL . Sehingga fondasi dasar itulah yang harus dikelola oleh penyiar dengan halal tentunya . Jadi semua ini tergantung penyiarnya. Tapi memang idealnya institusi Radio beri gaji dan fasilitas tinggi juga kesempatan yang tinggi . Apakah radio seperti ini jumlahnya banyak?
Maka saya sering bilang sama kawan-kawan penyiar sebenarnya kita ini dibayar dengan gaji tingginya tak terhingga oleh institusi radio karena profesi radio bisa memberikan efek positip /imbas positip.
Tukang cukur juga kalu gajinya umpamanya empat sampai 7 juta kalau dia tidak bisa mengembangkan uangnya sama juga .
Pertanyaannya apakah ada institusi di Bali beri gaji penyiarnya Radio 4 jutaan ? bagaimana dengan presenter TV?, bagaimana dengan wartawan ? cari jawabannya sendiri ya ...SELAMAT TAHUN BARU 2009...



0 komentar:

 
Powered by Blogger