Belakangan siaran saya lebih banyak bicarakan masalah mobil Kiat ESEMKA kebetulan acaranya namanya Bisnis Global dan juga memegang acara The Power Of Dreams . Terus terang saja saya suka dengar khabar ini . Dan sepertinya saya wajib menyukai berita baik ini agar semua tahu bangsa kita mampu . Terus terang kehidupan saya dan anda kalau dikalkulasi dalam sehari-hari mungkin masih ada produk bangsa lain bahkan kebanyakn mungkin produk luar . Contoh Kendaraan ,Tv,bahkan sampai benda yang sepele seperti silet dan peniti dari luar negeri. Saya bicara tidak pada posisi membenci produk luar tapi pada posisi menginginkan keseimbangan saja.
Negeri ini memang butuh orang berpengaruh untuk dijadikan “pemicu” untuk urusan yang positip. Ya memberi contoh dari “orang atas” untuk sesuatu hal yang sulit . Ini ternyata lebih efektif untuk sebuah kampanye produk dalam negeri . Wali kota solo sudah menjalankan dua fungsinya sekaligus yaitu sebagai pemimpin dia mampu dan cerdik mengangkat harkat dan derajat pimpinan yang saat ini rada-rada turun derajatnya yang kedua dia mampu action bukan sekedar bicara. Walaupun timbul kecurigaan hanya sensasi pencitraan diri tapi bagi saya boleh mencitrakan membangun pencitraan diri sekuat-kuatnya tapi efek positipnya juga berimbang menjadikan rakyatnya memiliki kebanggaan
Dan hasil dari actionnya ini berdampak dahsyat seolah-olah membangunkan rakyat dan pemimpin bahwa ternyata bangsa kita bisa melakukannya dan itu dimulai dari anak anak SMK Negeri 2 solo . .Dan bisa jadi ini juga membangunkan sebuah budaya baru yaitu pola hidup sederhana dari pemimpin sampai rakyatnya , Walaupun katagori mobil 90 juta Esemka masih dianggap mahal bagi rakyat tapi bagi kalangan mampu mungkin mereka bisa beli seperti beli pisang goreng saking ringan harganya .
Memang memberi barang mewah atau murah adalah hak setiap orang Suatu saat nanti bila budaya hidup sederhana membudaya tentu orang akan malu bermewah-mewahan atau malu memperlihatkan barang mewah. Semoga ini bisa dimulai dari sikap Walikota Solo, Joko Widodo atau Jokowi membeli mobil itu untuk kendaraan dinasnya. Kita menyukai masyarakat “demam mobil esemka” kalau bisa dilanjutkan dengan “demam hidup sederhana “ kemudian yang lebih luar biasa hasil dari pola hidup sederhana maka semakin banyak orang yang memiliki uang yang tidak terbuang percuma. Imbasnya karena banyak uang yang tersisa maka banyak pula orang menjadi punya daya tolong menolong dengan sesama untuk berbagi rejeki (ini tidak berlaku bagi yang kikir dan pelit he he ).
Mobil di Indonesia masih jadi ukuran prestise untuk menggambarkan kesuksesan seseorang secara materi. Itu sah sah saja karena ini sudah terpola demikian karena kita lihat sendiri banyak orang ketika sukses yang dipikirkan pertama kali beli mobil tanpa berpikir bermanfaat atau tidak . dan lihat juga budaya konsumtif juga mewarnai masyarakat lingkungan kita. Syukurlah moment ini berawal dari benda yang disebut mobil dalam hal ini mobil KIAT ESEMKA jadinya masyarakat lebih membuka mata daripada moment itu misalnya dilakukan pejabat dengan memberi contoh menggunakan atau membeli sepatu dalam negeri itu bakal menghilang gaungnya tanpa bekas seperti yang pernah dilakukan mantan wapres Yusuf Kalla.
Dan akhirnya hikmah dari semua ini semakin membuka mata kita bahwa selama ini ini kita menjadi negeri dengan penduduk yang boros . Bila moment ini tidak membuat sikap rasa bangga pada produk negeri sendiri maka perlu dibuatkan contoh pemimpin pemimpin yang lain yang berani jadi tukang picu untuk bangga pada produk bangsa sendiri ketimbang menghimbau tanpa action .
Akan lebih baik banyak pejabat dari tingkat daerah sampai pusat mengganti mobilnya dengan mobil buatan bangsa sendiri yang lebih murah. Dan menjual mobil dinas mewah yang sudah ada dan uang hasil penjualan mobil mewah itu dikembalikan untuk rakyat atau dikembalikan ke anak anak SMK untuk mengembangkan ilmunya.
Akhirnya meminjam istilah dari Arswendo Atmowiloto ganti moto “cintai produk asli bangsa Indonesia “ ganti dengan “Beli Produk Bangsa Indoensia “ karena kalau sekedar mencintai produk tanpa membeli produk percuma sja maka lebih baik action “Beli Produk Bangsa Indonesia. dan ditambah sikap mental pola hidup sederhana .pada masyarakat yang menganut pola hidup sederhana pasi ia bakal memeilih Mobil nasional seperti mobil Esemka pasti orang ini menganggap Mobil Esemka sudah mewah dan bergengsi. Kalau sudah begini bisa-bisa BMW dan Merk Mobil mewah lainnya bakal bersaing nih dengan mobil Esemka . (BramWijaya)
0 komentar:
Posting Komentar