Postingan Sudah Bangkitkah Suara Perut Anda ,masih bertengger paling atas populer post. Ada diantara pengunjung yang tanya bahwa suara perut itu suara yang keluar dari perut .Tapi kalau Suara perut yang saya maksud adalah adalah olah vokal yang di niatkan tenaganya dari perut .
Ada juga yang mengira suara perut adalah suara ketika perut kita sakit pengin kebelakang Mungkin karena gambar postingannya ada gambar perut gendut dikira suara perut " yang itu" Padahal yang saya maksud tenaga perut seseorang bisa memiliki ketahanan dalam bersuara untuk keperluan apapun dengan gunakan "suara perut" ,yang penting yang bersangkutan tidak dalam kondisi pilek dan batuk . Pilek dan Batuk adalah musuh utama penyiar dan voice over talent .Apalagi batuk itu disertai gatel wah sangat menganggu.
Dan satu lagi jangan sampai ada gangguan di kuping. Karena menurut pengalaman saya ketika ada inveksi di kuping akan ada gangguan di pendengaran dan ini mempengaruhi kontrol suara dan akan mempengaruhi suara perut kita . Kemudian Banyak orang suka gunakan headphones saat rekaman iklan maka ada juga yang tidak suka pakai headphones. Karena secara pribadi saya mengatakan headphones akan bagus kalau untuk mengukur kestabilan suara kita saat record dengan suara yang pelan dan berwibawa. Apalagi kalau untuk penyanyi yang lagi rekaman headphone cocok digunakan untuk kontrol .
Beralih ke urusan rekaman suara iklan kalau untuk suara normal justru headphones sepertinya tidak wajib yang penting sekarang kontrol pasca record . Kita mesti melatih bahwa kuping yang kita miliki pemberian Tuhan juga mampu bertugas mengontrol suara kita dan berfungsi seperti headphones alami. Contoh tutup kuping anda dengan kedua belah telunjuk jari lalu bicara itulah cara alami tanpa gunakan headphones. Maaf ini hanya cara-cara pribadi saya dan saya tidak bisa menjamin akan bagus diterapkan oleh orang lain. Masing-masing orang punya kenikmatan tersendiri mengelola suaranya untuk berbagai keperluan.
Berbahagialah tehnologi saat ini mampu merubah suara berbisik lirih justru menghasilkan hasil rekaman yang berenergi padahal waktu ngerekam begitu pelan dan lirih. Untuk itu kita tidak hanya memiliki suara yang pas tapi juga penguasaan pada tehnologi dan daya kratifitas suka mencoba dan mencoba .
Wajar untuk menemukan suara yang pas saat record puluhan kali take kadang masih belum ketemu yang cocok maka sekian persennya mesti dibantu tehnologi. (bram wijaya)
0 komentar:
Posting Komentar