Photobucket
Dengar dan Saksikan siaran saya di Web ini setiap hari pukul 10-12.Dalam acara Bisnis Global kami hadirkan info bisnis aktual, kisah sukses ,motivasi enterpreneur dan info inspiratif lainnya. Bila Anda ingin Menghubungi kami , kontak ke no HP 08123945684, Pin BB 74E96D53 Whatsapp : +6289654775541 Wechat : +6289654775541 FB : @bramwijayabali

Jumat, 10 Juni 2016

Seberapa Besar dan Panjangkah Milik Penyiar

Maaf Ini pendapat dan amatan pribadi 20 tahun an jadi penyiar saya sempat jadi "KUTU LONCAT FM"  pindah dari satu radio ke radio lain biasalah  cari  "yang lebih BESAR dan PANJANG " artinyan gaji yang lebih besar sehingga bisa panjang mengabdi di radio tersebut.

Saya bersyukur berterima kasih pada kondisi Radio saat DULU dan KINI bisa membuat hati saya  gemas karena masalah gaji kurang "anu"  jabatan tidak "anu anu" itu sudah terjadi dan   biasa dirasakan dari jaman TELPON ENGKOL  sampai ANDROID   ya kaya gitu itu...Walaupun ada yang coba merevolusi supaya lebih memanjakan penyiarnya itupun  masih hanya satu dua radio di Bali.

Berbagai cara dilakukan penyiar jaman dulu  sampai sekarang adalah MEMANFAATKAN KETENARANNYA untuk jadi MC ,jadi moderator dan lain lain itu SAH ,karena ketenarannya seorang penyiar mendapatkan kepercayaan LEBIH  untuk jualan produk apapun yang positip.

DI satu sisi penyiar suka dan cinta dengan dunianya tapi income SEMELEKETE , maka tidak usah nangis hapus air matamu wahai penyiar ayo kita ramai ramai ikut nyambi fm. HOBI KECINTAAN jalan INCOME TERJAGA.

Saya kira ini juga dilakukan presenter Tv , Saya tahu karena 15 tahun melatih presenter salah satu TV swasta di Bali dan beberapa  tv lokal di luar Bali ,jadi banyak share sama mereka.

Jadi kalau pengin anu nya penyiar  LEBIH BESAR  dan PANJANG  ya mari kita merenung untuk ikut  NYAMBI FM . Jadi bisa pilih pilih apa mau menganut prinsip DIAM FM saja  Atau RAGU RAGU FM atau LARI FM ke TETANGGA FM

Dulu jaman DODOL FM  ada isu katanya gaji penyiar di radio "ANU FM" tinggi banget..eh lama lama penyiar yang di ANU FM  itu juga pindah ke radio tempat saya  kerja saat itu padahal radio itu sudah menganut GEDE ANUNYA.

Kemudian Tv  Katanya ANU TV gajinya hebat eh ternyata mereka juga pindah ke  TETANGGA TV  lalu setahun  di tv tersebut  wow keluar lagi  pindah ke ENAK TV   bisa jadi karena gaji dan tantangan lebih besar dan faktor ingin lari dari manajemen ditempat ia kerja yang tidak nyaman lagi.atau bahkan hanya mencatj kepuasan bathin ketika sudah banyak kerja banyak stasiun.

Lalu skrg pertanyaannya adalah ADAKAH saat ini media tv atau radio yang IDEAL  menurut perasaan kita ? ideal dari semua sisi sehingga mampu bikin LANGGENG personalnya apakah ada di Indonesia?.

Atau tingkat prosentase berhentinya TIDAK ADA atau rendah dan sebagian besar kerasan apakah ada? Ingat kerasan bukan karena GAJI FM saja lho. Bahkan lucunya ada penyiar yang resign ke radio TETANGGA FM lalu pengin BALIK FM kerja di radio BEKAS FM karena radio tempat yang baru ternyata gaji besar hanya 3 bulan saja setelah itu radio itu BANGKRUT FM

Nah kondisi ini Akhirnya ada daya juang untuk NYAMBI agar bisa punya wujud nyata  income menjadi nambah sambil belajar secara outodidak apapun yang jadi kesukaanya..

Jadi marilah kepada para profesional  radio boleh berharap tapi jangan menunggu lama yang namanya   WACANA FM  .karena wacana fm itu sudah ada dari jaman BUPATI ANUJAYA.

Kalau ada seseorang yang mau koar koar berjuang untuk kesejahteraan penyiar silahkan kami suka  ingin lihat hasilnya mudah mudahan ujung ujungnya tidak MENTOK FM.

Saya tawarkan solusi belajar bisnis online untuk para penyiar ingin cari tambahan income berbisnis online  untuk produk apapun seperti jualan Voice Over jualan e book bagi yang suka nulis jualan produk herbal jualan property  termauk termasuk produk Radio atau kata lain RATARI  singkatan dari RADIO TANPA RIBET dan RABISTO  radio bisa ditonton.

Tertarik? searching di google no hp saya

Anda juga bisa private bisnis online untuk jualan produk anda atau bisa juga anda gunakan produk milik orang.caranya mari kita share kapan mau.

0 komentar:

 
Powered by Blogger