Photobucket
Dengar dan Saksikan siaran saya di Web ini setiap hari pukul 10-12.Dalam acara Bisnis Global kami hadirkan info bisnis aktual, kisah sukses ,motivasi enterpreneur dan info inspiratif lainnya. Bila Anda ingin Menghubungi kami , kontak ke no HP 08123945684, Pin BB 74E96D53 Whatsapp : +6289654775541 Wechat : +6289654775541 FB : @bramwijayabali

Selasa, 17 Februari 2009

MEMBACA BERITA DAN ALIRANNYA

Kalau membaca judul tulisan ini agak serem ya masak sih membaca berita ada alirannya, memangnya aliran sungai …memangnya aliran sesat he he tapi saya lebih sreg dengan istilah gaya baca . Saya meneliti Ada gaya RRI, Gaya alternatif ABG (gaya baca radio anak muda) Gaya Alami ,yang terakhir sepertinya banyak dipakai ,karena lebih luwes karena mentransormasikan cara kitabiacar dalam keadaan sehari-hari



Suka tidak suka dalam urusan membaca berita di dunia siaran sudah terjadi omongan yang sudah umum dikalangan awak radio . Contoh saya sering mendengar penyiar senior melatih yuniornya ‘ ..Kamu kalau baca berita jangan kaya RRI…” lalu saya berpikir kenapa RRI jadi sasaran sebuah perasaan gaya yang tidak boleh ditiru oleh penyiar Radio Swasta ,dan terkesan sebagai gaya yang tidak boleh “disentuh” . Menurut saya gaya membaca RRI itu memang ada tapi bukan berarti dijadikan sesuatu yang negatif tetapi anggaplah ini sebagai kekayaan khasanah baca berita ,anggaplah ini sebagai gaya belaka .

Kemudian ada pelatihan presenter ,seorang prsenter senior mengkritik dengan perkataan yang sampai sekarang saya ingat …gaya kamu kok TVRI banget…. ,satu lagi ternyata TVRI juga sudah menjadi perjuangan para pelatih dan presenter TV swasta untuk jangan ditiru gayanya. Namun dari dua kasus itu ada satu hal yang menurut saya belum dijelaskan oleh para pelatih tadi kenapa tidak boleh .

Seandainya saya jadi yuniornya saya akan bertanya “kenapa ? apa yang salah dengan RRI dan apa yang salah dengan TVRI . Mungkin kalau itu dijelaskan akan mendidik sang instruktur untuk bertanggung jawab atas pelarangannya . Harus dijelaskan alasannnya agar masuk akal dan dapat diterima oleh anak didiknya

Saya tahu betul gaya RRI dalam membaca berita karena saya juga pernah jadi penyiar berita part time RRI Denpasar dan saat itu juga saya jadi penyiar Radio Plus di Sanur . Yang saya lakukan ketika saya melatih diri adalah merekam penyiar RRI bicara lalu menirunya suaranya . Ketika saya meniru suara itu saya rekam dan saya dengarkan sendiri . Tahukah anda yang saya rekam itu penyiar RRI pusat Jakarta bukan penyiar di daerah . Saya saat itu yang sudah memilik gaya baca berita alami mendapatkan ilmu baru gaya RRI dan itu mengasyikan karena menurut saya sekali lagi ini juga sebuah khasanah baca berita .

Ketika saya pertama kali On air orang-orang RRI di Denpasar pada bisik-bisik “kita ada kemasukan orang jakarta ya “. Maksudnya apakah ada orang Jakarta yang dimutasi ke Denpasar …”tidak ada ada itu khan penyiar Radio tetangga sebelah.” Ah masa .

Nah setelah saya sorenya baca berita RRI Denpasar esoknya saya siaran baca berita kembali ke gaya semula yaitu gaya alami . Dan bagi saya menguasai berbagai gaya juga nikmat jadi bisa menganut prinsip hidupnya bunglon he he he .

Sekali lagi saya mengatakan gaya apapun dalam urusan membaca saya tidak pernah menyalahkan dengan mengatakan jelek.. Gaya itu sah-sah saja . Sekarang tinggal kita pilih gaya apa yang kita anut. Kalu saya sarankan lebih baik menganut gaya alami . (tentang Gaya Alami ini nanti kita akan bahas lebih mendalam) karena lebih luwes fleksibel.
Saya secara pribadi sebenarnya sudah meneliti apa yang terjadi dengan gaya membaca beritanya para penyiar RRI dan TVRI . Untuk lebih jelasnya saya berikan sebuah contoh berikut CONTOH GAYA RRI

Gaya RRI ini juga dianut oleh penyiar-penyiar Radio Duetche welle (DW) siaran Indonesia dan Juga Radio Voice Of Amerika (VOA) siaran Indonesia khususnya pada penyiar –penyiar seniornya. Gaya RRI dikenal dengan gaya membacanya yang kental bukan gaya membaca secara bertutur secara alami .

LATAR BELAKANG GAYA ITU MUNCUL
Kenapa gaya itu terbentuk disuatu institusi radio pertama karena ada kecenderungan yunior meniru gaya seniornya dan sebab lain seperti ada kebijakan standard siaran radio bersangkutan dan yang terakhir terbentuk begitu saja tanpa diatur .

Nah sekarang saya amati institusi seperti RRI , TVRI ,VOA,DW saat ini dalam perekrutan ada penyiar baru yunior membaca beritanya sudah beragam ada yang masih gaya RRI ada yang sudah bergaya alami dan juga masih ada gaya tak jelas . Anda ingin tahu gaya RRI membaca saya bisa memberikan contohnya untuk itu dengar dan download File Gaya RRI . Penyiar BBC Indonesiapun ada 2 tiga penyiarnya yang punya gaya MEMBACA walaupun saya dengar banya yang gunakan bahasa tutur Apakah Image bahwa gaya RRI dan TVRI masih kuat seperti itu saya pikir anda bisa menelitinya .

Selarang kalau kita teliti baik-baik di TV swasta hampir sebagian besar cara membaca presenternya dengan gaya alami (bertutur) namun pada tenaga Voice Over berita masih ada yang gunakan gaya tidak alami .

Lalu gaya lain adalah gaya baca radio anak muda , anda lihat dengar sendiri bagaiman ketika seorang penyiar radio anak muda baca naskah kadang-kadang kita dengar nada bunyinya “digleat gleotkan”: dan kadang di tambah kata sentilan secara mendadak padahal dinaskah nggak ada tulisannya .

Jadi kesimpulannya di dunia ini ada 3 Gaya : 1 Gaya Membaca Tidak alami (RRI , TVRI ,VOA, DEUTCHE WELLE) ,2 Gaya membaca Alami (TV Swasta ,Radio Swasta) . 3 Gaya alternatif ( gayanya radio anak muda , mereka yang punya gaya macam-macam karena kebutuhan profesinya seperti Voice over talent saat isi suara iklan,sandiwara ) Tapi saya senang mendengar semua gaya itu walaupun kuping manusia lebih suka menggunakan bahasa tutur . Gaya tidak alami : Suatu gaya membaca berita yang tidak menggunakan cara-cara bertutur keseharian . Gaya Alami adalah Gaya membaca yang menggunakan gaya bertutur keseharian .

Dalam tulisan saya terdahulu memuat gaya membaca yang dibuat-buat termasuk dalam katagori yang manakah gaya dibuat-buat ? ini arahnya ke gaya alternatif.

Nah dari tulisan dan contoh suara yang saya berikan ini termasuk gaya yang manakah yang anda gunakan ? terserah anda . (Bram wijaya)





1 komentar:

Unknown mengatakan...

keren.. thanks infonya.... :)
bermanfaat sekali.. bagi saya

 
Powered by Blogger