Photobucket
Dengar dan Saksikan siaran saya di Web ini setiap hari pukul 10-12.Dalam acara Bisnis Global kami hadirkan info bisnis aktual, kisah sukses ,motivasi enterpreneur dan info inspiratif lainnya. Bila Anda ingin Menghubungi kami , kontak ke no HP 08123945684, Pin BB 74E96D53 Whatsapp : +6289654775541 Wechat : +6289654775541 FB : @bramwijayabali

Senin, 16 Mei 2011

Pertanyaan Pesanan Saat Wawancara Radio

Pesanan ternyata bukan urusan dagang barang saja tapi pertanyaan penyiar saat wawancara ternyata juga bisa dipesan . Jelasnya beberapa narasumber sering menyodorkan daftar pertanyaan yang mesti dilontarkan penyiar saat wawancara live. Lalu dalam kasus ini bagaimana sikap penyiar? . Terima dan jalani saja tapi dengan syarat tentunya.
Dalam kasus yang ada sering terjadi memang ada beberapa narasumber yang merasa diwawancarai secara live sebagai sesuatu yang membahagiakan dan ada juga merasa seperti “diadili”. Ada yang mengatakan “saya tidak bisa ngomong bagaimana caranya “?. Ada juga narasumber yang bawa buku dan kertas banyak katanya untuk jaga-jaga bila ada pertanyaan pendengar yang susah dijawab sebagai bahan “kerpekan”

Biasanya ada dua penyebab utama kenapa ada pertanyaan pesanan (dengan cara nerasumber menyodorkan daftar pertanyaan untuk dibaca penyiar ) yaitu :

1. Karena narasumber adalah membeli jam siaran tersebut untuk promo produk. Jelas saja semua informasi dan pertanyaan meski menguntungkan bagi produknya yang dipromosikan . Jadi dalam posisi ini kita disetir tapi dimaklumi karena client ingin promonya di radio efektif dan tidak sia-sia mengeluarkan dana.
2. Narasumber umum (diluar urusan promosi ) Karena narasumber merasa tumben diwawancarai live dalam perasaannya takut salah jawab dan lain sebagainya .Maka merekapun biasnya tanya: “nanti mau ditanya apa saja sih biar saya catat dulu ….”, “ nanti nanya jangan susah-susah ya..."

Dalam kondisi kasus yang pertama turuti saja keinginannya tapi penyiar mesti improvisasi agar jangan terkesan membaca pertanyaan.
Dalam kasus yang kedua yakinkan pada narasumber posisinya sebagai narasumber pasti aman dan lancar karena semua ditangani oleh team penyiar yang professional bila terjadi ketidak lancaran dalam berbicara .

Pada dasarnya disodori daftar pertanyaan itu bagus kalau kepentingan promosi client sepanjang dilakukan dengan improvisasi dan profesional. Contoh Promosi pencitraan para kandidat Bupati,kandidat Gubernur dan team suksesnya biasanya rawan disertai pertanyaan pesanan. Promosi kandidat itu bayar maka dia diperlakukan client pemasng iklan. Malah kalau perlu penyiar ikut mempromosikan poduknya .Jadi dituruti saja kemauannya yang penting tidak menghilangkan nilai-nilai profesionlisme kita sebagai penyiar.

Nilai profesionalismenya mesti dijaga umpamanya ketika wawancara kandidat dalam pemilu jangan sampai keluar pernyataan penyiar seperti ini : “ nah jangan lupa untuk memilih kandidat nomor 3 ,saya juga bakal milih beliau lho….” . ingat penyiar itu milik masyarakat bukan milik partai sehingga kita jangan mau disetir ngomong seperti itu atau keceplosan ngomong seperti itu .
Pertanyaan pesanan memang akan mendidik penyiar tidak cerdas ,tapi sebenarnya bisa membantu penyiar yang wawasan terbatas atau penyiar yang belum ada persiapan pelajari materi sebelum acara dimulai agar nantinya bisa lancar siaran.

Mari kita introspeksi dulu sebagai penyiar radio mestinya siapapun narasumbernya dalam hal wawancara posisi penyiar jangan seperti polisi yang menginterogasi.Sikap seperti ini akan membuat kapok narasumber untuk diwawancarai.

Watak dan sikap narasumber itu 1001 macam jadi mestinya penyiar hadapi dengan bahagia juga karena ini sekaligus sebagai pembelajaran bagi penyiar atau ilmu gratis agar menjadi piawai dalam wawancara .Karena pada dasarnya ilmu wawancara itu tidak cukup hanya dibangku sekolah kursus atau workshop saja tapi dibangku nyata saat siaran.

Pertanyaan Wawancara ala hakim ,wawancara ala polisi dan awawancara ala penyiar jelas-jelas beda jadi kewajiban penyiar jadikan narasumber sparing partner untuk menambah kepiawaianya wawancara. bukan sebaliknya .

Lalu bagaimana dengan narasumber yang malu atau merasa tidak bisa ngomong penyiar harus kasih pengertian tidak ada orang yang tidak bisa ngomong buktinya kalau sang narasumber saat bergaul dalam kehidupan sehari hari bisa ngomong lancar apalagi tanya jawab . Narasumber yang mengatakan tidak bisa ngomong biasanya karena ketemu penyiar yang tidak friendly ,kaku dan bawaannya ingin “nerkam” saja.

Yah …ini hanya pendapat ..


0 komentar:

 
Powered by Blogger